Bitcoin Anjlok Saat Perak Catat Rekor

Ringkasan Pasar: Logam Mulia Menguat, Bitcoin Bergerak Kontras

Pada awal Desember 2025 pasar menunjukkan divergennsi yang tajam antara logam mulia dan aset kripto. Perak mencetak rekor harga, sementara emas berada pada level tertinggi beberapa minggu. Di sisi lain, Bitcoin mengalami penurunan signifikan yang kontras dengan reli logam fisik.

Pendorong Rally Logam Mulia

Beberapa faktor makro dan teknis mendorong kenaikan harga emas dan perak secara bersamaan. Faktor-faktor ini memberikan dukungan kuat bagi permintaan fisik dan sentimen investor terhadap logam sebagai lindung nilai.

Ekspektasi Pelonggaran Kebijakan Moneter

Data pasar berjangka dan alat pemantauan ekspektasi kebijakan menunjukkan meningkatnya probabilitas pemangkasan suku bunga oleh bank sentral utama, yang menurunkan imbal hasil riil dan menarik minat terhadap aset non-impenden hasil seperti emas dan perak.

Keterbatasan Pasokan Fisik

Perak menikmati dukungan tambahan dari faktor penawaran. Penarikan persediaan dari beberapa hub perdagangan dan tingkat stok yang lebih rendah di beberapa gudang utama menimbulkan tekanan pasokan yang mendorong harga spot lebih tinggi.

Dolar Melemah

Depresiasi dolar AS dalam jangka pendek juga meningkatkan daya beli pemegang mata uang lain terhadap logam mulia, sehingga memperluas basis pembeli dan memberi katalis pada reli harga.

Mengapa Perak Lebih Kuat dari Emas

• Permintaan industri yang kuat untuk perak dalam aplikasi teknologi dan energi memperkuat sisi permintaan.
• Pasokan fisik yang lebih terbatas dan biaya pinjaman perak yang tetap tinggi menambah tekanan bullish.
• Spekulasi pasar dan akumulasi stok oleh beberapa pelaku besar memperburuk ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan.

Bitcoin Berbeda: Penurunan Di Tengah Aliran Keluar dan Risiko Leverage

Meskipun faktor moneter yang sama dapat mendukung aset berisiko dalam jangka menengah, Bitcoin menunjukkan korelasi negatif terhadap reli logam mulia kali ini. Penurunan harga kripto didorong oleh beberapa dinamika pasar spesifik.

Arus Keluar dari ETF Kripto

Produk investasi berbasis Bitcoin yang terdaftar di bursa mencatat arus dana negatif dalam periode terakhir, membalikkan aliran masuk yang sebelumnya menopang kenaikan harga. Arus keluar ini mengurangi permintaan spot yang berasal dari investor institusi dan ritel yang menggunakan ETF sebagai eksposur terhadap Bitcoin.

Tingkat Leverage dan Likuidasi Besar

Penurunan harga men-trigger likuidasi pada posisi berleveraj tinggi. Volatilitas yang dihasilkan oleh rangkaian likuidasi memperparah penurunan dan meningkatkan tekanan jual pada pasar spot dan berjangka.

Insiden Keamanan dan Sentimen DeFi

Peristiwa keamanan pada beberapa protokol DeFi, serta kasus peretasan bernilai puluhan juta dolar, kembali mengingatkan investor akan risiko operasional di ekosistem kripto, sehingga memicu aksi jual dari segmen modal pasar yang lebih berhati-hati.

Sentimen Global dan Penyesuaian Risiko

Komentar dari pembuat kebijakan moneter global yang menimbulkan kekhawatiran tentang kondisi likuiditas atau langkah pengetatan di beberapa zona juga memicu rotasi keluar dari aset berisiko. Investor menyesuaikan eksposur mereka terhadap aset berisiko, termasuk kripto, ketika risiko global meningkat.

Perbedaan Fundamental: Barang Fisik vs Aset Digital

Perbedaan reaksi antara logam mulia dan Bitcoin mencerminkan perbedaan fundamental dalam struktur pasar keduanya:

• Logam mulia: didorong oleh dinamika pasokan fisik, permintaan industri, dan status sebagai penyimpan nilai tradisional.
• Bitcoin: sensitif terhadap aliran dana institusional melalui ETF, posisi leverage di pasar derivatif, dan sentimen risiko jangka pendek.

Konteks Pasar Kripto 2025

Tahun 2025 menjadi fase penting untuk pasar kripto. Beberapa tren yang membentuk arah pasar sepanjang tahun ini meliputi:

• Adopsi institusional yang terus meningkat setelah serangkaian persetujuan produk investasi kripto di tahun-tahun sebelumnya.
• Peraturan yang lebih jelas di beberapa yurisdiksi, sekaligus peningkatan pengawasan regulator terhadap stablecoin dan layanan kustodi.
• Transformasi ekosistem DeFi yang menghadapi tantangan keamanan namun juga terus menarik modal untuk inovasi produk keuangan baru.
• Efek lanjutan setelah peristiwa pasar besar seperti halving Bitcoin, yang mempengaruhi pasokan koin baru dan profitabilitas penambangan.
• Pergeseran sentimen makro: ekspektasi suku bunga, inflasi, dan risiko geopolitik yang mempengaruhi preferensi aset investor antara aset berisiko dan safe haven.

Strategi dan Perhatian bagi Investor

Bagi investor yang ingin menavigasi lingkungan pasar 2025 yang volatil, beberapa prinsip manajemen risiko dan strategi operasional penting untuk dipertimbangkan:

• Diversifikasi: jangan menempatkan seluruh modal pada satu kelas aset; gabungkan eksposur logam mulia, fiat, dan kripto sesuai profil risiko.
• Manajemen leverage: kurangi penggunaan margin tinggi pada periode volatilitas untuk menghindari likuidasi paksa.
• Perhatikan arus dana: aliran masuk/keluar ETF dan dana institusional memberikan sinyal likuiditas yang penting.
• Gunakan order yang terencana: limit order dan stop-loss membantu mengelola risiko eksekusi pada pergerakan cepat.
• Ikuti perkembangan regulasi dan keamanan: update protokol keamanan, audit smart contract, dan kepatuhan regulator menjadi faktor penting.

Perkiraan Jangka Pendek dan Jangka Menengah

Untuk jangka pendek, volatilitas kemungkinan tetap tinggi. Tekanan arus keluar dan likuidasi dapat memperpanjang fase koreksi pada aset kripto, sementara logam mulia masih berpeluang melanjutkan momentum jika ekspektasi pemangkasan suku bunga tetap kuat.

Dalam jangka menengah hingga panjang, pelonggaran moneter yang berkepanjangan dapat memberi dukungan tambahan bagi aset alternatif—termasuk Bitcoin—sebagai penyimpan nilai dan instrumen diversifikasi. Namun, realisasi manfaat tersebut bergantung pada stabilitas aliran dana institusional, perkembangan regulasi, dan perbaikan fundamental ekosistem kripto.

Kesimpulan

Perbedaan performa antara perak/emas dan Bitcoin pada periode ini merefleksikan sifat pasar yang berbeda: logam mulia dipengaruhi oleh pasokan fisik dan ekspektasi kebijakan makro, sedangkan Bitcoin masih sangat dipengaruhi oleh arus dana produk investasi, posisi leverage, dan sentimen risiko jangka pendek.

Investor sebaiknya menilai eksposur mereka berdasarkan tujuan investasi dan toleransi risiko, sekaligus memantau aliran dana dan indikator pasar yang dapat memicu pergerakan tajam di kedua sisi pasar.

Disclaimer: Artikel ini disusun berdasarkan informasi yang tersedia untuk publik.
MEXC tidak memverifikasi atau menjamin keakuratan konten pihak ketiga.
Pembaca harus melakukan riset sendiri sebelum membuat keputusan investasi.