Bursa MEXC: Nikmati token paling tren, airdrop harian, biaya trading terendah di dunia, dan likuiditas lengkap! Daftar sekarang dan klaim Hadiah Selamat Datang hingga 8.000 USDT!   •   Daftar • Pavel Durov Bebas Bepergian Setelah Larangan di Prancis • MONAD Launchpad Resmi Hadir di MEXC, Diskon Hingga 60% untuk Pembelian Awal MON! • Strategy Gandakan Kepemilikan Bitcoin US$50 Juta di Tengah Penurunan Saham • Daftar
Bursa MEXC: Nikmati token paling tren, airdrop harian, biaya trading terendah di dunia, dan likuiditas lengkap! Daftar sekarang dan klaim Hadiah Selamat Datang hingga 8.000 USDT!   •   Daftar • Pavel Durov Bebas Bepergian Setelah Larangan di Prancis • MONAD Launchpad Resmi Hadir di MEXC, Diskon Hingga 60% untuk Pembelian Awal MON! • Strategy Gandakan Kepemilikan Bitcoin US$50 Juta di Tengah Penurunan Saham • Daftar

Pavel Durov Bebas Bepergian Setelah Larangan di Prancis

CEO Telegram, Pavel Durov, akhirnya kembali bebas bepergian setelah otoritas Prancis mencabut larangan perjalanan yang diberlakukan sejak Agustus tahun lalu.

Durov sebelumnya ditahan di Paris dan diperintahkan untuk tetap berada di Prancis selama penyelidikan berlangsung, terkait dugaan penyalahgunaan platform Telegram.

Menurut laporan Bloomberg, keputusan ini menandai berakhirnya pembatasan pergerakan Durov, meskipun penyelidikan terhadap Telegram masih terbuka.

Meski begitu, langkah ini belum berarti akhir dari masalah hukum Telegram di Eropa. Otoritas Prancis menegaskan bahwa proses penyelidikan terhadap dugaan pelanggaran hukum oleh platform perpesanan tersebut masih akan terus berjalan hingga semua bukti diperiksa secara menyeluruh.

Tuduhan Terhadap Telegram Masih Aktif

Kasus ini bermula dari tuduhan bahwa Telegram digunakan sebagai sarana transaksi ilegal di bawah pengawasan longgar.

Menurut pernyataan resmi dari Kantor Kejaksaan Prancis, Durov dituduh “memfasilitasi platform yang memungkinkan aktivitas melanggar hukum,” dengan ancaman hukuman hingga 10 tahun penjara dan denda sebesar $550.000 jika terbukti bersalah.

Telegram dan Durov secara konsisten membantah tuduhan tersebut. Dalam berbagai pernyataan publik, mereka menegaskan bahwa Telegram selalu mematuhi standar industri dan hukum Uni Eropa terkait privasi, keamanan data, dan pengawasan aktivitas pengguna.

Durov Kritik Pemerintah Prancis dan Kebijakan Censorship di Eropa

Dalam wawancara dengan media Le Point pada Juni lalu, ia menyatakan kekecewaannya terhadap Presiden Emmanuel Macron, menilai bahwa Prancis “semakin lemah” karena keputusan politiknya yang dianggap membatasi kebebasan digital.

Durov juga menyoroti proposal Chat Control dari Uni Eropa yang dinilainya sebagai langkah menuju “masa depan distopia.” Ia memperingatkan bahwa kebijakan semacam itu bisa mengancam privasi dan kebebasan berekspresi pengguna internet di seluruh Eropa.

Pada Oktober lalu, ia bahkan mempresentasikan jaringan AI terdesentralisasi berbasis TON (The Open Network), menunjukkan bahwa fokus Telegram tetap pada inovasi teknologi meski berada di bawah sorotan hukum internasional.

Disclaimer:
Artikel ini disusun untuk tujuan informasi dan edukasi. Tidak dimaksudkan sebagai nasihat hukum atau finansial. Selalu ikuti perkembangan resmi dari sumber terpercaya dan pahami konteks hukum yang berlaku sebelum menarik kesimpulan.

Bergabung dengan MEXC dan mulai trading hari ini

Daftar