
Nilai portofolio Arthur Hayes, pendiri BitMEX, anjlok lebih dari 30% pada November 2025, turun dari sekitar $63 juta menjadi $40,7 juta.

Data Arkham Intelligence menunjukkan penurunan ini terjadi bersamaan dengan penjualan besar-besaran token utama seperti ETH, LDO, UNI, ENA, dan AAVE total senilai hampir $5 juta hanya dalam satu hari.
Langkah agresif ini mengejutkan komunitas kripto, terutama karena Hayes dikenal sebagai salah satu tokoh paling bullish terhadap siklus pasar 2025. Namun, aktivitas on-chain-nya justru memperlihatkan pergeseran strategi yang lebih defensif.
Transaksi Besar, Ethereum dan Altcoin Jadi Korban
Berdasarkan catatan transaksi, Hayes menjual:
- 260 ETH senilai $820.000
- 2,4 juta ENA sekitar $650.000
- 320.000 LDO senilai $240.000
- 1.630 AAVE sekitar $288.000
- 28.670 UNI senilai $208.000

Ia juga mentransfer sebagian aset ke FalconX Deposit, platform kustodian terkemuka untuk trader institusional. Penjualan ini memperlihatkan reduksi besar pada eksposur altcoin, dengan kecenderungan Hayes untuk kembali ke aset berbasis Ethereum dan stablecoin.
Saat ini, portofolio Hayes di Arkham terdiri dari:
- 5.031 ETH ($16,09 juta)
- 3.119 eETH ($9,96 juta)
- 8,45 juta USDC ($8,45 juta)
- 1.167 wETH ($4,04 juta)
- Serta beberapa posisi kecil seperti PENDLE, BIO, LDO, dan WILD.
Meskipun nilainya menyusut, struktur portofolionya kini tampak lebih konservatif dan berfokus pada likuiditas tinggi.
Implikasi untuk Market, Sentimen Altcoin Melemah
Analis dari Orbion Research menilai aksi jual Hayes bisa menjadi sinyal akhir siklus altcoin. Ia menyoroti bahwa rotasi dari Bitcoin ke token bermarket cap belum juga terjadi, tanda bahwa momentum pasar mungkin sudah mencapai puncaknya.
“Arthur Hayes baru saja keluar dari beberapa altcoin tier-1 ETH, ENA, LDO, UNI, AAVE. Jika bahkan dia menyerah, itu menunjukkan pasar kehilangan tenaga,” tulis Orbion di X.
Ia menambahkan, kenaikan 665% Bitcoin sejak awal 2023 kemungkinan telah menandai puncak siklus makro, bukan pertengahan. Dengan berkurangnya arus dana ETF, meredanya hype AI dan L2, serta volume yang menurun, tanda-tanda kelelahan siklus bull semakin jelas.
Bagi investor ritel, pergerakan Hayes menimbulkan dua interpretasi:
- Skenario bearish: penjualan ini adalah tanda awal distribusi besar menjelang fase koreksi panjang.
- Skenario strategis: Hayes sekadar melakukan rotasi aset ke posisi likuid untuk menyiapkan entry baru di level bawah.
Kesimpulan, Rasionalisasi atau Sinyal Bahaya?
Penurunan portofolio Arthur Hayes memperlihatkan perubahan taktik di tengah pasar yang rapuh. Ia memangkas eksposur terhadap altcoin, memperkuat posisi di Ethereum dan stablecoin langkah yang mungkin mencerminkan kewaspadaan terhadap potensi koreksi lanjutan.
Namun, sejarah menunjukkan bahwa aksi jual besar dari whale sering kali mendahului fase konsolidasi sebelum rebound.
Jika Bitcoin mampu bertahan di atas $94.000 dan sentimen makro mulai pulih, langkah Hayes bisa terbukti sebagai manuver akumulasi, bukan kapitulasi.
Disclaimer: Artikel ini hanya untuk tujuan edukatif dan bukan saran investasi. Aset kripto bersifat sangat fluktuatif dan selalu lakukan riset pribadi (DYOR) sebelum berinvestasi.
Bergabung dengan MEXC dan mulai trading hari ini
Daftar


